Friday, April 1, 2011

ARAB STREET


Arab Street adalah nama sebuah jalan dan lingkungan di Singapura. Ada beberapa penjelasan di balik nama Arab Street. Arab Street diyakini diberi nama oleh seorang pedagang Arab yang bernama Syed Ali bin Mohamed Al Junied, dan merupakan kampung hunian bagi umat Islam di Arab, Melayu, India, Bugis, Jawa dan keturunan Boyanese. Dan orang Cina menyebut sebagai jiau jalan (jalan Jawa) koi, dalam pandangan orang Jawa yang digunakan untuk menjadi penduduk mayoritas kawasan. Di Tamil, Arab Street dikenal sebagai sadkku pukadai (bunga toko jalan), karena toko yang menjual bunga Homegrown, kapur dan barang lain yang dijual oleh perempuan Jawa.


Pada tahun 1820, Arab Street merupakan pusat perdagangan yang ramai dengan bisnis mulai dari tekstil, rempah-rempah, produk rotan, restoran, barang anyaman dan Sonkoks dijual di sepanjang deretan ruko ini dengan cara kaki lima di Arab Street.



Arab Street atau Kampong Glam adalah daerah daerah yang sangat menarik dari Singapura. Hanya beberapa blok dari hiruk pikuk keramaian Bugis Junction. Daerah ini memiliki ruko tua yang indah yang melapisi jalan-jalan. Baru-baru ini mereka telah menciptakan area pejalan kaki yang indah di jalan Bussorah terletak tepat di belakang Masjid Sultan.



Pusat daerah Arab Street adalah Masjid Sultan Agung, kita dapat masuk sebagai pengunjung jika kita benar dalam berpakaian. Masjid ini terkadang ditutup bagi pengunjung pada hari-hari tertentu. Daerah ini penting dalam sejarah Singapura.